Bengawan Solo Purba

Sungai terpanjang di pulau jawa ini melewati beberapa kota dari hulu waduk gajah mungkur wonogiri melewati karanganyar, sukoharjo, solo, sragen, boyolali, magetan, cepu, ngawi, madiun yang bermuara di gresik menuju ke laut utara jawa.

Aliran Bengawan Solo masa kini diperkirakan terbentuk sekitar empat juta tahun yang lalu, yang panjangnya mencapai sekitar 548,53 km.

lembah sungai purba

 

 

 

Nama bengawan solo sendiri diambil dari bahasa jawa yang berarti sungai paling besar, “Bengawan” dalam artian jawa berarti sungai yang besar.

Namun siapa sangka ternyata zaman dahulu sungai ini mengalir ke selatan menuju ke laut selatan jawa dengan panjang perkiraan 30 km. Diduga dengan hulu yang sama melewati gunungkidul hingga bermuara di pantai sadeng bagian tenggara Daerah Istimewa Yogyakarta.

dugaan arah sungai purba

 

 

 

Disebabkan oleh proses pengangkatan geologis akibat desakan lempeng Indo-Australia yang mendesak daratan Jawa khususnya daerah gunungkidul dan pacitan hingga aliran sungai itu beralih ke utara. Bukti bukti fosil hewan air purba pun ditemukan di sepanjang daerah dugaan aliran sungai purba ini, sehingga menguatkan asumsi keberadaan sungai purba tersebut.

Bengawan Solo

 

 

Sungai terpanjang di pulau jawa ini melewati beberapa kota dari hulu waduk gajah mungkur wonogiri melewati karanganyar, sukoharjo, solo, sragen, boyolali, magetan, cepu, ngawi, madiun yang bermuara di gresik menuju ke laut utara jawa.

Aliran Bengawan Solo masa kini diperkirakan terbentuk sekitar empat juta tahun yang lalu, yang panjangnya mencapai sekitar 548,53 km.

Nama bengawan solo sendiri diambil dari bahasa jawa yang berarti sungai paling besar, “Bengawan” dalam artian jawa berarti sungai yang besar.

Namun siapa sangka ternyata zaman dahulu sungai ini mengalir ke selatan menuju ke laut selatan jawa dengan panjang perkiraan 30 km. Diduga dengan hulu yang sama melewati gunungkidul hingga bermuara di pantai sadeng bagian tenggara Daerah Istimewa Yogyakarta.

Disebabkan oleh proses pengangkatan geologis akibat desakan lempeng Indo-Australia yang mendesak daratan Jawa khususnya daerah gunungkidul dan pacitan hingga aliran sungai itu beralih ke utara. Bukti bukti fosil hewan air purba pun ditemukan di sepanjang daerah dugaan aliran sungai purba ini, sehingga menguatkan asumsi keberadaan sungai purba tersebut.